Selasa, 26 Januari 2010

Frend, sering nggak takut?

ketakutan yang kadang nggak beralasan.
Takut gagal, takut kecewa, takut nggak makan (yang ini jarang terjadi mungkin), dan ketakutan yang lainnya.

Misalnya, seorang siswa yang stres, takut gagal UN. Malahan yang dipikirkannya gimana biar waktu bisa distop ? atau gimana biar dapet banyak contekan yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya ... Halaah.. kok ribet banget yach...

Tapi percaya nggak, penelitian modern membuktikan kalau 80 % ketakutan itu hanya ada pada pikiran (mindset) kita.

Ya... banyak diantara kita yang malah menghabiskan energi terbaiknya untuk memikirkan ketakutan-ketakutan tersebut.

Kalau sedikit mengulas tentang bagain-bagian otak, ternyata emang ada loh bagian otak kita yang berfungsi mempertahankan diri. Tepatnya otak reptil. Ni otak pertanyaanya keren "Gmana biar bisa mempertahankan diri dan selamet ye ?" Nah.. inilah yang mungkin mendasari jika orang kalut, apapun bisa jadi ia lakuin. boleh jadi tanpa sadar, kenapa ? karena saat itu, pikirannya hanya satu "MENYELAMATKAN DIRI".

Pernah denger "The Power of Kepepet" khan ? Misalnya orang dikejar anjing.. yang biasanya jarang olah raga, eh malahan bisa lari secepat kilat. Apa ia menyengajakan diri ? Nggak, tapi memang adrenalin dan otaknya berkolaborasi untuk melakukan manuver canggih yang tidak pernah diprediksikan sebelumnya.

Jadi apa hubungannya ? baik-baik saja (He3x).. Gini loh frend, kita harus mulai menghubah paradigma berpikir kita tentang ketakutan-ketakutan tersebut. Bahasa kerennya change our mindset. Coz, penelitian pun udah membuktikan kalau 80% ketakutan itu tidak pernah terjadi. Nah Loh ? jadi kenapa masih takut.

Yakin deh...
ada banyak peluang dibalik tantangan
ada banyak hikmah dibalik ujian
dan
ada banyak udang dibalik batu (eh... salah ! He3x)

Ni.. kesimpulannya lebih serius nih... simak dengan baik. Seperti Ninja Sasain dapet petuah dari Suhu (gurunya)

Lakukan saja apa yang ingin kau lakukan selama dalam kebaikan
Jangan batasi dirimu dengan berpikir biasa... luar biasakanlah
Kembangkan terus minat dan bakat... karena disana kunci keberhasilanmu
Atur waktu secara bijak.. karena disana letak keseimbangan dirimu
Bergaullah dengan orang yang beraneka ragam .... karena disanalah hidupmu sebenarnya

Ingat...
hanya mereka yang takut dan mengelola ketakutannya dengan bijak
yang mampu menemukan keindahan hidup

Takut dosa.... perbanyak pahala
Takut neraka.... perbanyak ibadah
Takut miskin... perbanyak derma

Slamat mengelola ketakutan !!

Merajut Cinta VS Mengalihkan Cinta ?

Suatu hari....

Seorang anak wanita yang ingin menggenapkan Dinnya, bertanya pada Ibunya,

"Ibu, ajarkan anakmu ini tuk memilih pendamping hidup !!"

Sang Ibu tersenyum, dan dengan bijak menjawab, "Anakku, janganlah kau menikahi seorang lelaki hanya karena ketampanannya, kelak kau kan kecewa, karena ia pasti menua. Nak, jangan pula kau memilihnya hanya karena ia dikagumi banyak wanita, karena kau belum tahu apa kekurangannya. Tidak pula karena kekayaan atau karena nasabnya. Karena kekayaan tidak pernah kekal, nasab tak menjamin kemuliaan dirinya."



"Nak,

Pilihlah ia karena akhlaknya yang mulia

Pilihlah ia karena kasihnya pada sesama

Pilihlah ia karena imannya yang tiada dua"

Tambah sang Ibu.



"Bu, lalu bagaimana aku tahu dirinya akan membuatku bahagia, padahal belum tentu ia kaya, tampan, terkenal ?"

tanya sang anak.



"Nak, Ketampanan dan kecantikan ada pada hati yang merasa

Kaya ada pada hati yang qonaah.

Terkenal di hadapan manusia belum tentu mulia di hadapanNya."



"Perbaiki akhlakmu, perbaharui niatmu, kuatkan imanmu, perbanyak amalmu. ...

dan, jika hari itu tiba.......... Terimalah sosok lelaki yang berani melamarmu. Setidaknya dia berniat baik kepadamu, bukan dengan menebar pesonanya, namun karena keinginannya untuk menjaga kesucian cinta. Kau tentu boleh memilih, namun ingatlah... JIKA kau alihkan cintamu pada harta, ketenaran, ketampanan juga nasabnya, maka kau pasti kan kecewa. Karena boleh jadi itu hanya topeng dirinya."





"Istikhorohlah...

Dan.. jika pilihanmu mantap padanya...

Menikahlah Nak, kau kan rasakan kebahagiaan karena memenangkan Allah dalam pilihanmu..

Rajutlah cinta bersamanya......

Kelebihannya membuatmu tersenyum bahagia

Kekurangannya tak pernah kau persoalkan,

karena kau tercipta untuk saling mengisi

saling membetulkan akhlaq

seemangati langkahnya, kokohkan semangat juangnya.



Arungi bahtera rumah tangga dengan senyum ceria

Kelak, didiklah putera-puterimu untuk menjadi pejuang yang setia pada cinta yang mulia

Lahirkan keturunan yang kuat tauhidnya, mulia akhlaqnya, kokoh azzamnya.

Dan.........

kelak, ibumu ini kan bahagia menimang cucu seorang pejuang sejati"





Inspirasi dari Bang Mahmud. Barokallah, jazakallah atas inspirasi cintanya Abangku. Ana Ahubbuka Fillah ! Moga cinta yang dirajut, kekal hingga ke syurga. Amin..

Jumat, 15 Januari 2010

Ibu, Ajariku tuk memilih pendamping hidupku !

Bismillah,
Suatu hari, seorang anak lelaki bertanya pada Sang Ibu..
"Bu, jika kelak anakmu ini akan menikah. Istri seperti apa yang mesti kupilih ?"
Sang Ibu yang bijak pun menjawab,
"Nak, Seorang istri yang baik adalah dia yang saat kau pandang hilanglah resahmu.
Saat Kau bersamanya tentram hatimu. Saat kau pamit menjemput rizki, ia lambaikan tangannya sambil mendoakanmu..."

Sang Ibupun bersenandung :
..............................
Mencipta rumahnya seindah syurga
menjaga akhlaqnya sebening mata
Qonaah selendangnya dalam rumah tangga
sejuk di kalbunya tunduk pandangnya
..............................
(Permata dunia, Suara Persaudaraan)

"Tapi Bu... AKu kan belum tahu sifatnya. Bagaimana aku dapat mengenalnya" Sang Anak menyela.
Sang Ibu menjawab "Nak.. Jika kau ingin melihat kasih sayangnya padamu, lihatlah bagaimana ia memuliakan ayah bundanya. Jika kau ingin tahu apakah ia kasih terhadap anak-anakmu kelak, lihatlah perlakuannya terhadap adik kakaknya."

"Lalu bagaimana jika aku ingin memiliki istri secantik Aisyah, secerdas Anna, dan setulus Maryam" Sambil tersipu sang anak bertanya.
"Kau harus memiliki jiwa setegar Azzam juga berilmu dan sebijak Fahri," Jawab Sang Ibu.

Sang Anak termenung sejenak..

Sang Ibu menandaskan kembali,

"Nak... jodohmu sudah ada di tanganNya. jangan pernah kau khawatir. Khawatirlah jika kau belum bisa memperbaiki diri. Khawatirlah bila kau belum pantas menjadi seorang suami bagi pendampingmu. Khawatirlah jika ibadahmu hanya tuk dilihat olehnya. Padahal Dia yang memberikannya untukmu...
Nak, perbaiki akhlaqmu, maka kau kan dapatkan gadis pujaan hatimu.
Luruskan niatmu, maka kau kan dapatkan biadari dunia akhiratmu.
Sempurnakan ikhtiarmu, maka jodohmu kan mendekat padamu" Pesan Sang Ibu..

Sang Anakpun mulai mengerti, ia balas senandung sang ibu dengan sebuah syair dari Suara Persaudaraan yang beberapa hari ini hafal dan resapi maknanya.

Apabila telah tiba masaku
untuk segera mengakhiri lajangku
dengan segenap kemampuan Allah berikan
InsyaAllah janjiku segera kutunaikan

Tapi bila kuraba dalam hati
dalam serumpun pertanyaan silih berganti
adalah semua kulakukan terlalu dini
berdegup jantung didada kendalikan diri

Namun pernikahan begitu indah kudengar
membuat kuingin segera melaksanakan
namun bila kulihat aral melintang pukang
hatiku selalu maju mundur dibuatnya

Akhirnya aku segera tersadar
hanya kepada Allahlah tempat aku berrsandar
yang akan menguatkan hatiku yang terkapar
InsyaAllah azzamku akan terwujud lancar
(Galau, Suara Persaudaraan)

Sang Ibupun tersenyum dan mendoakan sang puteranya..

Setulus hati,
Rinto

Ayahku HEBAT !!

Ayahku HEBAAATT !!

Ya.. itulah Celoteh adikkku, Adinda yang masih berumur 2 tahun.

Pertanyaannya Sahabat, banggakah kita dengan ayah kita??
Mengapa pertanyaan ini terlontar.
Karena, ada juga seorang anak yang merasa malu mempunyai ayah yang kampungan, tidak berpendidikan tinggi atau tidak pernah ia harapkan. bahkan di saat moment-moment indah bersama rekan-rekannya, malu dirinya memperkenalkan siapa ayahnya.

Pernah terjadi, di saat ia wisuda, ayah bundanya diminta untuk tidak ikut, atau bahkan disuruh menunggu di sebuah Masjid atau Musholla. Astaghfirullah.

Pertanyaan kedua,
Seberapa besar cintamu pada ayah ?
Mari kita telusuri apa saja yang telah ayah lakukan untuk kita.

Lihatlah saat kita masih balita
Subuh hari, ayah telah bangun, sholat dan berdo'a
dengan kesibukannya untuk bekerja, ayah masih sempat mencium dan merawat kita

mungkin kau merasa ayahmu terlalu sibuk bekerja, sampai untuk jalan-jalan bersama keluarga
saja ayah berat meluangkan waktu
tapi tahukah sahabat...
Ia lakukan semua itu agar kau tetap sekolah
agar bunda masih tetap bisa menghidangkan makanan kesukaanmu

Lihat kembali ayah hari ini ?
Masihkah kita malu untuk berbahagia dengan ayah apa adanya
Lihat sorot matanya yang mulai rabun
Lihat juga tubuhnya yang semula kekar,
kini ia pun mulai penyakitan
Kakinya yang dulu kokoh.. kini mulai melemah
Wajahnya yang dulu segar... kini mulai menua
Semangatnya yang dulu berkobar... kini mulai menurun

Ya.. sejarahpun berputar
dan.. di satu waktu dalam episode hidup kita Sahabat
kita pun kan merasakan hal yang sama.
Menjadi seorang ayah atau ibu untuk anak-anak kita

Maka, sejenak dengarkanlah senandung ayah yang dinyanyikan khusus untukmu,
ya.. untuk anak yang sangat disayanginya

Sabtu, 25 Oktober 2008

on job training

PKL namax............
tau ga' apa tu PKL...?
wah disinilah tempatx you bakal terima hal2 yang menarik dalam hidup qm, taw knapa......?

law menurut aq banyak kenangan yang bakal you mo dapa di sini..........